
Sumber: pixabay.com
GAPGINDO - Di Indonesia tercatat ada beberapa pabrik gula dengan kapasitas produksi yang cukup besar dan hingga saat ini masih banyak pabrik-pabrik yang beroperasi dengan baik. Di Indonesia terdapat lahan pertanian yang luas untuk menanam tebu seperti di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, mulai dari tahap penggarapan lahan, penanaman bibit tebu, pemanenan sehingga menghasilkan gula.
Gula yang merupakan salah satu komoditas pangan yang banyak dicintai semua orang karena rasa manis nya dan memiliki banyak manfaat akan tubuh, tetapi tidak banyak diketahui masyarakat jika gula yang dikonsumsi sehari-hari harus melewati proses yang sangat Panjang sampai bisa ke tangan masyarakat.
Berikut penjelasan proses pembuatan gula kristal putih:
Proses Produksi
Pada umumnya pemrosesan gula tebu dalam pabrik gula dibagi menjadi beberapa tahapan antara lain melalui proses pemerahan/penggilingan (milling), pemurnian (refining), penguapan (evaporation), kristalisasi, pemisahan dan penyelesaian (sugar handling).
- Pengolahan Tebu
Setelah panen, tebu harus segera diangkut ke pabrik gula untuk diolah, ini dikarenakan untuk tidak mengurangi kadar air dan glukosa pada batang tebu dan tidak mempengaruhi jumlah dan kualitas gula pasir yang akan dihasilkan. Tebu yang memenuhi syarat minimal akan dipilah terlebih dahulu. Tebu yang siap diolah memiliki ciri: matang, bersih dan segar. Batang tebu dimasukkan ke dalam konveyor yang bergerak untuk proses pembersihan menggunakan air panas yang disemprotkan kepadanya, kemudian batang tebu dipotong/dicacah untuk mendapatkan ukuran yang lebih kecil dan memudahkan meng-ekstrak jus dari potongan batang tebu.
- Ekstraksi
Pengolahan pertama yaitu ekstraksi jus atau sari tebu menggunakan sugar cane processing plant melalui cara difusi atau penggilingan (milling). Potongan batang tebu yang telah dipilah dan ditimbang akan dihancurkan dalam sebuah penggiling putar sehingga menghasilkan jus air sari tebu atau nira (sugar juice) dan ampas (bagasse). Jus atau nira ini yang akan menjadi gula, sedangkan ampas dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar boiler.
- Pengendapan (clarifying)
Setelah melalui proses penggilingan, bukan berarti sudah bersih semuanya tidak bercampur dengan kotoran sisa-sisa. Tebu manis masih bercampur dengan kotoran kemudian dialirkan menuju tangki pengendapan, pada tangki ditambahkan kapur (slaked lime) kalsium hidroksida atau Ca(OH)2 untuk dapat mengendap lebih banyak kotoran, proses tersebut dinamakan liming. Lalu jus dimasukkan kedalam tangki (clarifier) untuk mengalir dengan kelajuan rendah sehingga padatan dapat mengendap dan jus jernih dapat keluar. Kotoran lumpur yang keluar dari clarifier masih mengandung gula sehingga dilakukan penyaringan dimana jus residu diekstraksi dari lumpur kemudian dikeluarkan dan hasilnya menjadi cairan yang manis
- Penguapan dan Kristalisasi
Jus jernih dikentalkan setelah melewati proses liming sehingga menjadi sirup dengan cara evaporasi. Sirup yang akan masuk diproses evaporasi mungkin mengandung 15% sedangkan sirup yang sudah melewati evaporasi memiliki kandungan gula hingga 80%. Sirup dikristalkan (concentrate) melalui beberapa tahapan pendidihan vakum (vacuum boiling) dengan suhu didih rendah untuk menghindari gosong pada sirup. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panas. Larutan induk (mother liquor) hasil pemisahan masih mengandung sejumlah gula sehingga kristalisasi diulang. Akhirnya, kristal gula terbentuk yang disebut massecuite. Dan karena gula dalam just tidak dapat diekstrak semuanya maka dibuatlah produk samping (byproduct) yang manis yaitu molasses (produk ini biasanya diolah menjadi pakan ternah atau ke industry penyulingan)
- Pemisahan (Sentrifugal)
Agar dapat memisahkan kristal gula mentah dari sirup, massecuite dimasukkan ke dalam sentrifugal. Dalam sentrifugal ini, kristal gula akan jatuh menjauhi sirup dengan kekuatan putaran yang signifikan. Proses ini menghasilkan sisa sirup yang disebut molasse yang keluar melalui lubang sentrifugal tersebut.
- Pengeringan dan Pendinginan
Proses pengeringan dan pendingingan biasanya dilakukan di 2 mesin yang berbeda sehingga dapat menghasilkan gula dengan kualitas terbaik (kering dan murni)
Sumber: Kementerian Perdagangan